NASIONALITA - Krisis perbankan bisa berdampak bangkrutnya 50 pemberi pinjaman regional lainnya di AS jika otoritas negara itu tidak mengambil langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah struktural.
Pernyataan itu disampaikan mantan wakil presiden Lehman Brothers, Lawrence McDonald dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.
“Pembuat kebijakan kemungkinan besar akan dipaksa untuk memperkenalkan pemotongan yang jauh lebih besar untuk mempertahankan arus keluar simpanan dari rekening bank yang secara signifikan melebihi 250.000 dolar,” katanya.
Baca Juga: Presiden Berharap Bulan Juni Mendatang Bisa Panen Jagung di Food Estate Papua
Runtuhnya Lehman Brothers, yang menyebabkan pasar pendanaan tersita dan mempersulit pemberi pinjaman global untuk mendapatkan dolar AS, menandai awal krisis keuangan global pada tahun 2008.
Menurut McDonald, masalah saat ini yang menantang sektor perbankan AS sangat mirip dengan masalah sebelum jatuhnya raksasa keuangan yang terkenal itu.
Mantan eksekutif itu menambahkan bahwa bank regional AS diperkirakan akan kehilangan ratusan miliar dolar dengan dana ini pasti berpindah ke pemberi pinjaman yang lebih besar, dan kemudian ke obligasi negara.
Baca Juga: DPR RI Akan Pertemukan PPATK, Menkeu, dan Menko Polhukam Terkait Transaksi Rp349 Triliun
Otoritas AS harus meningkatkan jaminan simpanan secara besar-besaran dibandingkan dengan yang sudah ada, kata McDonald.
Pada hari Selasa, beberapa media melaporkan bahwa pejabat di Departemen Keuangan AS sedang mendiskusikan peningkatan asuransi simpanan jika terjadi penurunan di sektor perbankan.
Langkah tersebut dilaporkan akan membutuhkan dana dari Dana Stabilisasi Pertukaran Departemen Keuangan.
Baca Juga: UMKM Sebagai Mesin Perekonomian Nasional Harus Mampu Berdaptasi dengan Teknologi
McDonald menuduh Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengikuti kebijakan yang tidak memadai dalam pengetatan kebijakan moneter.
“Mereka sepertinya merokok di gudang dinamit. Sepuluh hari yang lalu, Powell di Capitol Hill memberi tahu kami bahwa sistem perbankan baik-baik saja. Dia berbohong atau tidak mengerti apa yang dia lakukan,” saran mantan bankir itu.
Menurut McDonald, Fed harus menurunkan suku bunga dan kemudian memiliki jaminan deposito, yang lebih besar.
“Itulah yang akan mereka pikirkan... Itu bailout. Itu pada dasarnya pemerintah federal mengambil risiko deposito bank, ” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Raja Saudi Mengundang Presiden Iran ke Riyadh
Pencipta ChatGPT Memperingatkan Bahaya AI
Hunter Biden Menggugat Bengkel Lapop Delaware dengan Tuduhan Melanggar Privasi
Rusia Siap Mengirimkan Biji-bijian Gandum Gratis ke Seluruh Negara Miskin di Afrika
Elon Musk Mendesak Pemerintah AS untuk Memberi Jaminan Simpanan Uang Pelanggan di Bank